Kemarin kau pasti lelah,
Kita berjalan keluar
selama dua hari berturut-turut.
Menikmati macetnya kota debu.
Menikmati macetnya kota debu.
Berpanas-panas ria
berpetualang di tengah riuhnya para pedagang.
Kemarin mungkin kau
risih,
Karena gadis kecil ini
dengan tidak malunya terus menempel padamu,
Tak mau jauh.
Karena ia terlalu rindu.
Kemarin kau pasti sadari,
Betapa rindu gadis kecil
ini akan pelukan mu.
Karena ketika malam tiba
ia terus memelukmu.
Sampai lelap hingga
pagi.
Kemarin rindu ini
mungkin terlihat sangat jelas bagimu,
Hingga kau menunda
sehari kepulangan mu
Agar rindu si gadis
kecil sedikit terobati,
Agar gadis kecil ini tak
terlalu rapuh lagi.
Kemarin jika mata dan
hati tak dapat diajak berkompromi,
Mungkin bulir-bulir
halus itu menetes tiada henti,
Hingga bengkak kelopak
mata,
Hingga merah hidung dan
wajah.
Tapi itu kemarin,
Saat kau datang
jauh-jauh untuk berkunjung kesini.
Karena rengekan yang tak
hentinya kau dengar di ujung telpon setiap hari,
Yang meminta mu untuk
datang mengunjungi.
Hari ini
beristirahatlah,
Tidur nyenyak lah,
Karena hari ini gadis
kecil yang biasa menempel
dan memeluk mu ketika
tidur berada pada kota yang berbeda.
Beristirahatlah malam
ini,
Karena kemarin kau sudah
menempuh jarak ratusan kilometer
demi rindu seorang gadis
manja,
yang dulu takut pergi
jauh dari rumah.
Untuk jumat dan sabtu
kemarin, terima kasih...
Sedikit mengurangi rindu
selama hampir lima bulan ini.
Untuk senin hari ini,
juga terima kasih...
Telah memberikan kabar
bahwa kau sudah sampai sore hari tadi.
Kau,
Sehatlah selalu
Dan selamat bertemu satu bulan lagi,
dari hari ini.
dari hari ini.
Senin, 17/04/2017
-INS
untuk mama
Tidak ada komentar:
Posting Komentar