Minggu, 13 Agustus 2017

Ku temukan kau



Ku temukan kau,
Diatas bukit di tengah hembusan angin yang menerbangkan dandelion yang memasrahkan diri pada angin
Dibawah langit jingga karena kepergian mataharinya merubah langit sedikit sendu dan teduh
Aku ragu untuk maju dan takut untuk memecah lamunan panjang mu di sore itu
Akhirnya aku diam di situ,
Di belakang mu
Melebur bersama sunyi yang kau ciptakan
Diam dalam bayang-bayang matahari yang kian tenggelam
Berpasrah pada waktu yang membawa gelap, hingga lamunan mu usai.
Aku bersyukur pada gelap,
Karena selalu...
Gelap mampu membuat mu menoleh dan berbalik kebelakang
Hingga menghantarkan mu pulang

Ku temukan kau,
Di persimpangan jalan ke arah yang tak pernah berani ku tuju
Hingga terhenti langkah ku karena ragu
Apakah harus ku lalui jalan mu? Atau ku teruskan langkah menuju jalan ku?
Kakiku gontai tak tau mau kemana
Tanpa alas ia menjadi luka dan berdarah
Hingga bimbang menghampiri di persimpangan jalan
Haruskah kau yang ku tuju? Walaupun kau tak pernah menoleh kepadaku?
Atau ku teruskan tujuan ku? Tapi aku kehilangan mu
Bimbang membuat ku lupa bahwa kau terus melangkah, Hingga punggung mu pun semakin menjauh.

Ku temukan kau,
Dalam album monokrom yang kau buat
hitam, putih, abu-abu. Hanya itu.
Hingga kau terlihat semakin hitam, tapi tatap matamu masih saja tajam
Dengan ransel di punggung, dengan sunset di atas bukit, dengan yang hanya terlihat punggung ataupun hanya sisi kiri dan kanan saja
Tanpa senyum, tanpa menoleh sedikit pun.
Sama Seperti sebelumnya.


Ku temukan kau,
Dalam tiap sajak yang ku buat,
dalam puisi yang ku ciptakan,
dan dalam tulisan yang ku ceritakan.
Hingga berbaris-baris bahkan sampai beberapa paragraf
Di dalam lembar demi lembar yang semakin kusam dengan tinta pena nya yang sudah tak lagi menghitam
Yang ku simpan di rak paling atas hingga berdebu dan terlihat usang
Ada bekas tetesan bulir air mata di situ, yang membuatku ingat bahwa kau mengabadi dalam tulisan ku karena rasa rindu yang meribu


Kini ku temukan kau,
Hanya dalam bayang
Karena kau menghilang dan tak ku temukan
Walaupun di atas bukit ataupun di persimpangan jalan
Buku-buku dan album yang sudah ku bakar
Masih saja menyisahkan kau dalam ingatan
Dalam mata yang terpejam hingga sosok nya datang
Hanya dalam ingatan.




.Ins.