Senin, 17 April 2017

Jumat dan Sabtu, Terima Kasih

Kemarin kau pasti lelah,
Kita berjalan keluar selama dua hari berturut-turut.
Menikmati macetnya kota debu.
Berpanas-panas ria berpetualang di tengah riuhnya para pedagang.

Kemarin mungkin kau risih,
Karena gadis kecil ini dengan tidak malunya terus menempel padamu,
Tak mau jauh.
Karena ia terlalu rindu.

Kemarin kau pasti sadari,
Betapa rindu gadis kecil ini akan pelukan mu.
Karena ketika malam tiba ia terus memelukmu.
Sampai lelap hingga pagi.

Kemarin rindu ini mungkin terlihat sangat jelas bagimu,
Hingga kau menunda sehari kepulangan mu
Agar rindu si gadis kecil sedikit terobati,
Agar gadis kecil ini tak terlalu rapuh lagi.

Kemarin jika mata dan hati tak dapat diajak berkompromi,
Mungkin bulir-bulir halus itu menetes tiada henti,
Hingga bengkak kelopak mata,
Hingga merah hidung dan wajah.

Tapi itu kemarin,
Saat kau datang jauh-jauh untuk berkunjung kesini.
Karena rengekan yang tak hentinya kau dengar di ujung telpon setiap hari,
Yang meminta mu untuk datang mengunjungi.

Hari ini beristirahatlah,
Tidur nyenyak lah,
Karena hari ini gadis kecil yang biasa menempel
dan memeluk mu ketika tidur berada pada kota yang berbeda.

Beristirahatlah malam ini,
Karena kemarin kau sudah menempuh jarak ratusan kilometer
demi rindu seorang gadis manja,
yang dulu takut pergi jauh dari rumah.


Untuk jumat dan sabtu kemarin, terima kasih...
Sedikit mengurangi rindu selama hampir lima bulan ini.
Untuk senin hari ini, juga terima kasih...
Telah memberikan kabar bahwa kau sudah sampai sore hari tadi.

Kau,
Sehatlah selalu
Dan selamat bertemu satu bulan lagi,
dari hari ini.



Senin, 17/04/2017 

-INS

untuk mama